Hari Pernyataan Baba
23 Mei, Jumat

Latar Belakang Sejarah
Hari Pernyataan Baba merujuk pada peristiwa yang terjadi pada malam tanggal 22 Mei 1844, di Shiraz, Persia (sekarang Iran). Pada malam itu, seorang pemuda bernama Siyyid ‘Alí-Muhammad menyatakan dirinya sebagai "Báb", yang berarti "Gerbang". Ia menyatakan bahwa dirinya adalah utusan Tuhan yang datang untuk mempersiapkan jalan bagi kedatangan seorang tokoh ilahi yang lebih besar, yaitu Bahá'u'lláh. Pernyataan ini menjadi awal dari gerakan keagamaan yang kemudian berkembang menjadi agama Bahá'í.
Makna Spiritual
Hari ini memiliki makna spiritual yang sangat dalam bagi para pengikut Bahá'í. Mereka memperingatinya sebagai awal dari zaman baru dalam sejarah spiritual umat manusia. Báb dianggap sebagai pembuka jalan bagi wahyu Bahá'u'lláh, dan pernyataannya menandai dimulainya era baru dalam perkembangan agama dan peradaban.
Cara Perayaan
Hari Pernyataan Baba biasanya dirayakan dengan berbagai kegiatan spiritual dan komunitas, antara lain:
- Pembacaan doa-doa khusus dan tulisan suci dari Báb dan Bahá'u'lláh
- Pertemuan komunitas di rumah ibadah atau tempat pertemuan Bahá'í
- Renungan dan refleksi pribadi atas makna hari tersebut
- Kegiatan seni dan budaya yang menggambarkan nilai-nilai Bahá'í
- Tidak bekerja atau bersekolah, karena hari ini termasuk hari libur suci dalam kalender Bahá'í
Penanggalan
Hari Pernyataan Baba dirayakan pada tanggal 8 Azamat dalam kalender Bahá'í, yang biasanya jatuh pada tanggal 22 atau 23 Mei dalam kalender Gregorian, tergantung pada perhitungan matahari terbenam dan lokasi geografis.
Hari Pernyataan Baba di tahun-tahun lainnya
Hari Pernyataan Baba di negara lain
Tampilkan lebih banyak