Hari Tanpa Celana
2 Mei, Jumat

Asal Mula dan Sejarah
Hari Tanpa Celana dimulai pada awal tahun 2000-an oleh sebuah kelompok seni improvisasi bernama Improv Everywhere yang berbasis di New York City. Aksi pertamanya dilakukan di kereta bawah tanah, di mana sejumlah peserta naik kereta satu per satu tanpa mengenakan celana dan bertingkah seolah tidak menyadari keanehan perilaku mereka.
Sejak saat itu, perayaan ini menjadi viral dan diadakan setiap tahun, biasanya pada akhir pekan pertama bulan Mei, meskipun beberapa kota mengadakannya di bulan Januari dalam bentuk versi "No Pants Subway Ride".
Tujuan dan Makna
Meskipun terdengar lucu, perayaan ini memiliki beberapa tujuan:
- Merayakan kebebasan berekspresi dan menantang norma sosial
- Menciptakan momen-momen lucu untuk menghibur masyarakat
- Mendorong orang untuk tidak terlalu serius dalam kehidupan sehari-hari
- Menyuarakan bahwa pakaian bukan satu-satunya penentu martabat atau identitas
Bagaimana Merayakan Hari Tanpa Celana
Perayaan ini sering kali dilakukan secara kolektif di ruang publik, terutama di kota-kota besar. Berikut hal-hal yang biasa dilakukan peserta:
- Berkumpul dan memulai perjalanan dengan transportasi umum tanpa mengenakan celana
- Bertingkah seakan-akan semuanya normal dan tetap menjaga sikap sopan
- Mengenakan properti seperti mantel, syal, atau jaket untuk menghindari udara dingin jika dilakukan di musim dingin
- Mengabadikan momen lewat foto dan video, lalu membaginya secara online
Perayaan Secara Global
Saat ini, Hari Tanpa Celana telah dirayakan di berbagai kota besar dunia seperti:
- New York
- London
- Berlin
- Tokyo
- Sydney
- Jakarta
Di banyak tempat, acara ini menjadi tontonan tersendiri yang mengundang gelak tawa dari orang-orang yang tidak menduganya.
Peringatan dan Etika
Meskipun bersifat lucu dan santai, ada beberapa hal yang harus diperhatikan:
- Pastikan aturan dan norma lokal memperbolehkan perayaan seperti ini
- Hindari lokasi-lokasi yang tidak tepat seperti tempat ibadah atau lembaga pemerintah
- Jaga sikap dan perilaku agar perayaan tetap menghormati orang lain