Hari Peringatan Santo Boris
2 Mei, Jumat
Siapa itu Santo Boris?
Santo Boris I, juga dikenal sebagai Boris-Michael, adalah penguasa Bulgaria dari tahun 852 hingga 889 M. Ia dianggap sebagai salah satu tokoh paling penting dalam sejarah Bulgaria karena peran utamanya dalam mengkristenkan bangsa Bulgaria. Di bawah pemerintahannya, Bulgaria secara resmi memeluk agama Kristen Ortodoks pada tahun 864, sebuah langkah besar yang membantu mengintegrasikan negara ini ke dalam komunitas Kristen Eropa dan memperkokoh hubungan budaya dan politiknya.
Pemerintahan Boris I juga dikenal atas kontribusinya terhadap kebudayaan Slavia. Ia mendukung penyebaran tulisan dan liturgi Slavonik di Kekaisaran Bulgaria, khususnya melalui perlindungan terhadap murid-murid Santo Kiril dan Metodius yang menciptakan alfabet Glagolitik dan kemudian berkontribusi pada pengembangan alfabet Kiril.
Cara Memperingati Hari Santo Boris
Hari Peringatan Santo Boris biasanya diperingati dalam konteks keagamaan, khususnya oleh Gereja Ortodoks Bulgaria. Beberapa kegiatan yang dilakukan meliputi:
- Doa dan kebaktian khusus di gereja untuk mengenang jasa dan pengaruh besar Santo Boris dalam pembentukan identitas Kristen Bulgaria
- Pengajaran sejarah di sekolah-sekolah mengenai peran Boris I dalam mengkristenkan Bulgaria dan kontribusinya terhadap budaya literasi Slavia
- Ziarah ke tempat-tempat bersejarah yang terkait dengan kehidupan dan karya Santo Boris, seperti reruntuhan benteng Preslav atau Pliska, ibu kota tua Kekaisaran Bulgaria
Pentingnya Hari Ini bagi Rakyat Bulgaria
Hari Peringatan Santo Boris bukanlah hari libur nasional resmi bagi seluruh rakyat Bulgaria, namun memiliki arti penting bagi kalangan religius dan mereka yang menghargai akar sejarah Kristen negara ini. Hari ini menjadi pengingat akan pentingnya perdamaian, persatuan, dan identitas nasional yang dibentuk melalui perubahan spiritual besar yang dipimpin oleh seorang penguasa visioner.
Banyak orang melihat Santo Boris sebagai simbol toleransi dan transisi damai. Ia memilih agama Kristen bukan melalui kekuatan militer, tetapi melalui strategi diplomatik dan keyakinan pribadi yang kuat, sesuatu yang sangat dihormati oleh generasi-generasi berikutnya.