Hari Kebebasan
25 Maret, Selasa

Sejarah Hari Kebebasan
Pada tanggal 25 Maret 1918, Republik Rakyat Belarus (BNR) memproklamasikan kemerdekaannya dari Kekaisaran Rusia yang sedang mengalami kekacauan setelah Revolusi Bolshevik. BNR adalah negara Belarus modern pertama yang mengupayakan pemerintahan sendiri, meskipun hanya bertahan beberapa bulan sebelum akhirnya diambil alih oleh kekuatan Soviet. Sejak saat itu, tanggal ini menjadi simbol harapan bagi rakyat Belarus yang menginginkan kebebasan dan kedaulatan penuh.
Tradisi dan Perayaan
Meskipun pemerintah Belarus saat ini tidak mengakui Hari Kebebasan sebagai hari libur resmi, rakyat yang mendukung demokrasi sering mengadakan berbagai perayaan dan aksi. Beberapa kegiatan khas pada Hari Kebebasan meliputi:
- Demonstrasi dan unjuk rasa: Banyak warga turun ke jalan sebagai bentuk protes terhadap pemerintahan yang otoriter dan untuk menuntut demokrasi yang lebih luas.
- Pertemuan dan diskusi publik: Para aktivis menggelar acara yang membahas sejarah dan masa depan demokrasi di Belarus.
- Konser patriotik: Musisi dan seniman mengadakan pertunjukan sebagai ekspresi dukungan bagi kebebasan dan hak-hak sipil.
- Pengibaran bendera putih-merah-putih: Bendera bersejarah ini menjadi simbol perlawanan terhadap rezim otoriter dan sering muncul dalam perayaan Hari Kebebasan.
Reaksi Pemerintah
Pemerintah Belarus sering kali merespons perayaan Hari Kebebasan dengan tindakan keras, termasuk penangkapan aktivis, pembubaran paksa demonstrasi, dan pembatasan kebebasan berbicara. Meskipun demikian, antusiasme rakyat untuk memperingati hari ini tetap tinggi, terutama di kalangan generasi muda yang menginginkan perubahan politik.
Hari Kebebasan di Belarus adalah momen penting yang mencerminkan aspirasi rakyat untuk kebebasan dan demokrasi. Walaupun tidak diakui secara resmi, peringatannya terus menjadi simbol perlawanan terhadap otoritarianisme dan harapan bagi masa depan Belarus yang lebih terbuka dan adil.