Hari Injil
26 Oktober, Minggu

Sejarah Hari Injil
Hari Injil pertama kali diperkenalkan pada abad ke-16, ketika reformasi Protestan mulai berkembang di Eropa. Pada saat itu, banyak orang Kristen mulai memahami pentingnya Injil sebagai pedoman hidup. Di Indonesia, Hari Injil diperingati dengan tujuan untuk mengingatkan umat Kristen akan peran penting Injil dalam kehidupan mereka, serta untuk mengajak mereka lebih mendalami ajaran-ajaran dalam Alkitab.
Tradisi dan Perayaan
Perayaan Hari Injil dapat berbeda-beda di setiap gereja atau komunitas Kristen. Beberapa kegiatan yang sering dilakukan antara lain:
- Pembacaan dan perenungan Injil: Umat Kristen akan membaca bagian-bagian dari Injil dan merenungkannya dalam konteks kehidupan sehari-hari.
- Khotbah dan doa bersama: Penceramah atau pendeta akan memberikan khotbah yang berfokus pada ajaran Injil, diikuti dengan doa bersama.
- Penyebaran Injil: Beberapa gereja juga menggunakan hari ini sebagai kesempatan untuk menyebarkan Injil kepada orang-orang di luar gereja melalui berbagai bentuk pelayanan sosial atau kegiatan misi.
Makna Hari Injil
Hari Injil bukan hanya sekadar hari untuk merayakan ajaran Kristen, tetapi juga merupakan momen untuk menegaskan kembali komitmen umat Kristen terhadap ajaran-ajaran yang terkandung dalam Injil. Ini juga menjadi waktu untuk merenung dan bertanya bagaimana ajaran Injil dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Hari Injil memperkuat kesadaran akan pentingnya Injil dalam menjaga kehidupan rohani umat Kristen serta sebagai pedoman moral dalam menjalani kehidupan yang penuh tantangan.
Hari Injil di tahun-tahun lainnya
- 2021 26 Oktober, Selasa
- 2022 26 Oktober, Rabu
- 2023 26 Oktober, Kamis
- 2024 26 Oktober, Sabtu
- 2026 26 Oktober, Senin