Perayaan Ortodoksi
9 Maret, Minggu
Konteks Sejarah
Pada abad ke-8 hingga ke-9, Kekaisaran Bizantium diguncang oleh ajaran sesat ikonoklasme, di mana pemujaan ikon dilarang dengan ketat. Kaisar ikonoklas menganggap bahwa ikon mengalihkan perhatian umat dari iman yang sejati dan mendorong penyembahan berhala. Sebaliknya, para pendukung pemuliaan ikon melihat ikon sebagai sarana untuk mendekatkan diri kepada dunia spiritual dan sebagai refleksi dari kesucian.
Setelah perdebatan panjang dan penganiayaan terhadap pendukung ikon, Konsili Ekumenis VII (tahun 787) akhirnya menegaskan hak umat Kristen Ortodoks untuk memuliakan ikon. Namun, kemenangan akhir baru tercapai pada tahun 843, ketika Permaisuri Theodora memulihkan pemuliaan ikon. Untuk mengenang peristiwa ini, ditetapkanlah perayaan Perayaan Ortodoksi.
Tradisi Perayaan
Perayaan Ortodoksi diperingati dengan ibadah khusus dan doa. Dalam kebaktian ini, jemaat bersyukur kepada Tuhan atas penguatan iman Ortodoks dan menghormati mereka yang membela pemuliaan ikon. Beberapa momen penting dalam perayaan ini meliputi:
Upacara Perayaan Ortodoksi. Selama kebaktian, diadakan upacara khusus yang disebut "Upacara Perayaan Ortodoksi." Dalam upacara ini, kemenangan iman sejati atas ajaran sesat diproklamasikan, serta mengenang para bapak suci dan guru gereja yang membela Ortodoksi.
Prosesi dengan ikon. Di banyak gereja, setelah liturgi, dilakukan prosesi dengan ikon. Para imam dan jemaat membawa ikon mengelilingi gereja sebagai bentuk pemuliaan Tuhan dan kemenangan pemuliaan ikon.
Peringatan para bapak suci. Perayaan ini menjadi kesempatan untuk doa syukur bagi semua bapak suci, martir, dan pengaku iman yang berjuang mempertahankan iman Ortodoks.
Pembacaan anatematis secara bersama. Di beberapa gereja, dilakukan pembacaan anatematis — penolakan terhadap ajaran sesat dan kutukan terhadap doktrin palsu yang berusaha merusak dasar iman Ortodoks.
Perayaan Ortodoksi di tahun-tahun lainnya
Perayaan Ortodoksi di negara lain
Tampilkan lebih banyak