Hari Peringatan Eropa untuk Korban Stalinisme dan Nazisme
23 Agustus, Sabtu

Peringatan ini bertujuan untuk menghormati para korban dari rezim totaliter Stalinisme dan Nazisme, termasuk mereka yang mengalami penganiayaan, deportasi, pemenjaraan, dan pembunuhan massal. Hari ini juga menjadi momen refleksi atas pentingnya demokrasi, hak asasi manusia, dan supremasi hukum di Eropa.
Peringatan ini pertama kali diusulkan oleh negara-negara Baltik—Estonia, Latvia, dan Lituania—yang mengalami pendudukan ganda oleh Nazi Jerman dan Uni Soviet. Pada tahun 2008, Parlemen Eropa mengadopsi deklarasi yang menyerukan agar tanggal 23 Agustus dijadikan sebagai hari peringatan pan-Eropa. Sejak saat itu, berbagai negara anggota Uni Eropa dan organisasi masyarakat sipil mengadakan acara untuk mengenang para korban dan meningkatkan kesadaran akan bahaya ideologi totaliter.
Kegiatan yang biasa dilakukan pada hari ini meliputi:
* Upacara peringatan di tempat-tempat bersejarah, seperti bekas kamp konsentrasi atau monumen peringatan.
* Diskusi publik, seminar, dan pameran yang membahas sejarah totalitarianisme di Eropa.
* Penyalaan lilin dan peletakan bunga sebagai bentuk penghormatan kepada para korban.
* Publikasi dan penyebaran materi edukatif untuk generasi muda agar memahami pentingnya kebebasan dan demokrasi.
Hari Peringatan ini juga dikenal sebagai <i>Black Ribbon Day</i> di beberapa negara, merujuk pada simbol pita hitam yang digunakan untuk mengenang penderitaan akibat kekuasaan totaliter. Melalui peringatan ini, masyarakat Eropa diingatkan akan pentingnya menjaga nilai-nilai kemanusiaan dan tidak melupakan sejarah kelam yang pernah terjadi di benua tersebut.
Hari Peringatan Eropa untuk Korban Stalinisme dan Nazisme di tahun-tahun lainnya
- 2021 23 Agustus, Senin
- 2022 23 Agustus, Selasa
- 2023 23 Agustus, Rabu
- 2024 23 Agustus, Jumat
- 2026 23 Agustus, Minggu
Hari Peringatan Eropa untuk Korban Stalinisme dan Nazisme di negara lain
Tampilkan lebih banyak