Waisak

12 Mei, Senin

Waisak
© ShutterStock
Waisak (atau Waisakha Puja) adalah salah satu hari suci dan penting bagi umat Buddha di seluruh dunia Hari ini memperingati tiga peristiwa utama dalam kehidupan Siddhartha Gautama: kelahiran, pencerahan, dan parinirvana (kematian dan pembebasan akhir dari siklus kelahiran kembali. Waisak merupakan waktu untuk refleksi, rasa syukur, praktik spiritual, dan menunjukkan belas kasih kepada semua makhluk hidu.

Waisak memperingati tiga momen penting dalam kehidupan Buddha:

- Kelahiran Buddha Dipercaya bahwa Siddhartha Gautama lahir di Taman Lumbini (sekarang di Nepal) sekitar tahun 563 SM. Legenda menyebutkan bahwa ia lahir di bawah pohon sal dan langsung mengambil tujuh langkah, kemudian menyatakan takdirnya untuk menjadi tercerahka.

- Pencerahan (Bodhi) Pada usia 35 tahun, Buddha mencapai pencerahan di bawah pohon Bodhi di Bodh Gaya. Setelah bertahun-tahun melakukan asketisme dan pencarian spiritual, ia menyadari bahwa jalan menuju pembebasan dari penderitaan adalah melalui Jalan Tengah, yang mencakup moderasi dan kontemplasi bati.

- Parinirvana (pembebasan akhir) Buddha wafat pada usia 80 tahun di Kushinagar, mencapai parinirvana — pembebasan akhir dari siklus samsara (kelahiran kembali) dan kebebasan total dari semua penderitaa.
Ketiga peristiwa ini diyakini terjadi pada bulan purnama bulan Waisakha (April–Mei) dalam kalender lunar. Oleh karena itu, perayaan Waisak selalu jatuh pada bulan purnama dan dirayakan secara berbeda di berbagai negara sesuai dengan tradisi dan keyakinan lokal. Di beberapa negara, hari ini merupakan hari libur nasiona.

Tradisi dan ritual Waisak:

- Mengunjungi vihara Umat Buddha berkumpul di vihara untuk berdoa, bermeditasi, dan mengikuti ritual keagamaa.

- Memandikan patung Buddha Di beberapa negara, terutama di Asia Tenggara, dilakukan ritual memandikan patung bayi Buddha. Ritual ini melambangkan pembersihan pikiran dan hati dari hal-hal negatif serta pengingat akan pentingnya pembersihan batin dan pertumbuhan spiritual. Air melambangkan kemurnian, dan ritual ini mencerminkan aspirasi menuju pencerahan spiritua.

- Dekorasi vihara Vihara dan biara dihiasi dengan bunga, rangkaian bunga, dan lampu warna-warni. Pada malam hari, diadakan upacara penyalaan lilin dan lampu minyak yang melambangkan cahaya pencerahan yang dibawa Buddha kepada umat manusia. Cahaya ini merupakan metafora dari kebijaksanaan yang mengusir kegelapan ketidaktahua.

- Persembahan Umat membawa berbagai persembahan ke vihara, seperti bunga, dupa, makanan, dan barang-barang lain untuk para biksu. Persembahan ini melambangkan rasa syukur kepada Buddha dan keinginan untuk mengikuti ajarannya. Selain itu, persembahan ini mengingatkan akan kefanaan hidup: bunga layu, dupa terbakar habis, dan lilin meleleh, menunjukkan sifat sementara dari semua ha.

- Tindakan belas kasih Salah satu tradisi penting Waisak adalah menunjukkan belas kasih dan kebaikan. Pada hari ini, umat Buddha berusaha membantu mereka yang membutuhkan, membagikan makanan kepada yang miskin, dan melepaskan hewan dari penangkaran (misalnya, melepaskan burung dan ikan). Ini melambangkan keinginan untuk membebaskan semua makhluk hidup dari penderitaa.

- Melepaskan hewan ke alam bebas Praktik ini juga memiliki makna simbolis: melepaskan burung, ikan, dan hewan lainnya ke alam bebas melambangkan pembebasan dari penderitaan dan keterikatan, yang merupakan inti dari ajaran Buddh.
Waisak bukan hanya hari raya keagamaan, tetapi juga waktu untuk refleksi mendalam, menunjukkan kebaikan, dan mengejar perkembangan spiritua.

Situs resmi

Waisak – hari tersisa: 18. Buat Hitung Mundur ke Acara

Waisak di tahun-tahun lainnya

Waisak di negara lain

Situs ini menggunakan cookies. Dengan terus menggunakan situs web ini, Anda setuju dengan kebijakan kami terkait penggunaan cookie.