Hari Sarawak
22 Juli, Selasa
Sarawak

Sejarah hari libur:
Pada tanggal 22 Juli 1963, administrasi kolonial Inggris menyerahkan pemerintahan kepada pemerintah lokal Sarawak. Meskipun kemerdekaan penuh tidak tercapai pada hari itu, momen ini menjadi titik penting dalam sejarah wilayah tersebut. Beberapa bulan kemudian, pada 16 September 1963, Sarawak menjadi bagian dari Federasi Malaysia bersama Sabah, Malaya, dan Singapura.
Pada tahun 2016, pemerintah negara bagian secara resmi menetapkan tanggal 22 Juli sebagai hari libur untuk menghormati momen bersejarah ini dan memperkuat identitas regional.
Cara merayakannya:
* Upacara resmi dan parade yang melibatkan pejabat pemerintah diselenggarakan.
* Acara budaya, konser, dan pameran yang menyoroti keragaman etnis dan budaya Sarawak diadakan.
* Dokumenter dan program tentang perjalanan Sarawak menuju pemerintahan sendiri disiarkan.
* Sekolah mengadakan pelajaran sejarah dan kuis tentang perkembangan politik negara bagian.
* Warga menghias bangunan dan jalan dengan bendera nasional dan regional.
Makna hari libur:
Hari Sarawak memperkuat rasa bangga regional dan mengingatkan penduduk akan perjuangan untuk pemerintahan sendiri. Ini juga hari untuk mengakui keragaman budaya dan hidup berdampingan secara damai dari berbagai kelompok etnis di wilayah tersebut, termasuk Iban, Melayu, Tionghoa, Melanau, dan lain-lain.
Kesimpulan:
Hari Sarawak adalah tanggal penting dalam kalender politik dan budaya negara bagian yang melambangkan kebebasan, identitas, dan pencarian pengembangan mandiri. Ini adalah perayaan ingatan, rasa hormat, dan persatuan.