Hari Raja
2 Juni, Senin

Sejarah dan Latar Belakang
Hari Raja sebelumnya dikenal sebagai Hari Ratu (Queen's Birthday) selama masa pemerintahan Ratu Elizabeth II. Setelah wafatnya Ratu Elizabeth II pada tahun 2022 dan naik tahtanya Raja Charles III, nama hari libur ini diubah menjadi Hari Raja. Meskipun ulang tahun Raja Charles III jatuh pada tanggal 14 November, Hari Raja dirayakan pada hari Senin pertama bulan Juni setiap tahunnya. Penetapan tanggal ini bersifat simbolis dan bertujuan untuk memberikan akhir pekan panjang bagi masyarakat.
Tradisi dan Perayaan
Hari Raja di Selandia Baru tidak dirayakan dengan perayaan besar seperti parade atau festival nasional, tetapi tetap memiliki makna simbolis dan seremonial. Beberapa kegiatan yang biasa dilakukan antara lain:
- Upacara resmi yang melibatkan pejabat pemerintah dan militer
- Pengumuman daftar penghargaan kehormatan (New Zealand Honours List), yang diberikan kepada warga negara atas jasa mereka dalam berbagai bidang
- Upacara pengibaran bendera dan penghormatan militer di beberapa kota besar
- Libur sekolah dan kantor pemerintahan, serta banyak bisnis yang tutup atau beroperasi dengan jam terbatas
Makna Hari Raja bagi Masyarakat
Bagi sebagian besar warga Selandia Baru, Hari Raja lebih merupakan kesempatan untuk beristirahat dan menikmati waktu bersama keluarga. Banyak orang memanfaatkan akhir pekan panjang ini untuk bepergian, berkemah, atau melakukan aktivitas luar ruangan lainnya, terutama karena bulan Juni menandai awal musim dingin di negara tersebut.
Namun, Hari Raja juga menjadi momen refleksi tentang hubungan Selandia Baru dengan monarki Inggris. Dalam beberapa tahun terakhir, ada diskusi publik mengenai masa depan monarki di Selandia Baru dan apakah negara tersebut sebaiknya menjadi republik. Meskipun demikian, Hari Raja tetap menjadi bagian penting dari kalender nasional dan warisan sejarah negara.