Hari Pembebasan
5 Juni, Kamis
Latar Belakang Sejarah:
Hari Pembebasan memperingati kudeta tak berdarah yang terjadi pada tanggal 5 Juni 1977, ketika Presiden pertama Seychelles, James Mancham, digulingkan oleh Perdana Menteri saat itu, France-Albert René. Kudeta ini dilakukan oleh Partai Rakyat Bersatu Seychelles (SPUP), yang kemudian mengubah sistem pemerintahan negara menjadi negara satu partai dengan orientasi sosialis.
Peristiwa ini dianggap sebagai titik balik dalam sejarah politik Seychelles, karena membawa perubahan besar dalam arah pemerintahan dan kebijakan negara. Pemerintahan baru yang dipimpin oleh France-Albert René memperkenalkan berbagai reformasi sosial dan ekonomi.
Makna dan Perayaan:
Hari Pembebasan dipandang oleh sebagian masyarakat sebagai hari penting dalam perjuangan menuju kedaulatan penuh dan keadilan sosial. Namun, peringatan ini juga memiliki makna yang kompleks karena berkaitan dengan kudeta dan perubahan rezim.
Perayaan biasanya meliputi:
- Upacara resmi oleh pemerintah
- Pidato kenegaraan yang menyoroti pentingnya perjuangan rakyat
- Kegiatan budaya seperti pertunjukan musik dan tarian tradisional
- Refleksi sejarah melalui media dan diskusi publik
Kontroversi dan Perubahan:
Karena latar belakangnya yang berasal dari kudeta, Hari Pembebasan sempat menjadi topik kontroversial di kalangan masyarakat dan politikus. Beberapa pihak menganggapnya sebagai simbol perjuangan rakyat, sementara yang lain melihatnya sebagai awal dari pemerintahan otoriter.
Pada tahun-tahun terakhir, ada diskusi mengenai relevansi hari libur ini dalam konteks demokrasi modern Seychelles. Namun, hingga kini, 5 Juni tetap menjadi hari libur nasional yang diakui secara resmi.