Hari Hujan
29 Juli, Selasa

Sejarah perayaan
Asal-usul Hari Hujan berasal dari kota Waynesburg, Pennsylvania, AS. Semuanya dimulai pada abad ke-19, ketika seorang apoteker lokal bernama William Elliott menyadari bahwa hampir setiap tahun pada tanggal 29 Juli, hujan turun di wilayah itu. Ia mulai mencatat pengamatan cuaca, lalu meneruskan tradisi ini kepada kerabatnya, yang melanjutkan pencatatan kondisi cuaca pada tanggal tersebut.
Seiring waktu, anomali meteorologis ini berkembang menjadi perayaan lokal. Penduduk mulai mengadakan acara, konser, dan taruhan lucu bertema: apakah akan hujan lagi pada tanggal 29 Juli?
Ciri khas perayaan
Meskipun Hari Hujan dimulai sebagai acara lokal di Waynesburg, kini hari ini memiliki makna simbolis:
* orang-orang merayakan di media sosial dengan berbagi foto hujan, payung, dan lanskap;
* penyair dan seniman menerbitkan karya yang terinspirasi oleh hujan;
* di Waynesburg masih diadakan perayaan, konser, dan jalan-jalan di bawah hujan jika hujan benar-benar turun;
* sekolah, perpustakaan, dan pusat kebudayaan menyelenggarakan acara tematik yang berkaitan dengan hujan dalam alam dan seni.
Makna dan simbolisme
Hujan dikaitkan dengan pembaruan, ketenangan, dan perenungan. Hari ini merupakan kesempatan untuk berhenti sejenak, mengamati alam, mendengarkan suara tetesan air, berlindung di bawah payung, atau bahkan berjalan tanpa alas kaki di genangan air.
Fakta menarik
* Tercatat bahwa di Waynesburg, hujan benar-benar turun pada tanggal 29 Juli lebih dari 70% selama 100 tahun terakhir.
* Kota ini setiap tahun mengadakan "taruhan" simbolis dengan selebritas — apakah akan hujan lagi tahun ini?
* Beberapa negara mengadopsi perayaan ini sebagai momen untuk menekankan pentingnya hujan dalam ekosistem dan pertanian.