Hari Warisan
24 September, Rabu

Asal-usul Hari Warisan
Sebelum menjadi hari libur resmi, tanggal 24 September awalnya dikenal di Provinsi KwaZulu-Natal sebagai Hari Shaka, untuk memperingati Raja Shaka, pemimpin Zulu yang berperan besar dalam menyatukan berbagai kelompok Zulu. Namun, ketika pemerintah mengajukan Undang-Undang Hari Libur Nasional pada tahun 1996, hari ini tidak dimasukkan dalam daftar hari libur resmi. Sebagai kompromi, pemerintah dan berbagai pemimpin budaya memutuskan untuk menetapkan tanggal 24 September sebagai Hari Warisan guna memperingati banyaknya suku, budaya, dan adat istiadat di Afrika Selatan.
Tradisi dan Perayaan
Pada Hari Warisan, warga Afrika Selatan merayakan keanekaragaman budaya mereka melalui berbagai kegiatan, antara lain:
- Mengenakan pakaian tradisional: Banyak orang memilih untuk mengenakan busana tradisional yang mencerminkan warisan budaya mereka.
- Menikmati kuliner khas: Makanan tradisional dari berbagai kelompok etnis disiapkan dan dibagikan dalam keluarga dan komunitas.
- Festival budaya dan acara seni: Berbagai pertunjukan musik, tari, dan seni diadakan untuk menampilkan warisan budaya masing-masing kelompok masyarakat.
- Braai Day (Hari Barbekyu Nasional): Banyak warga Afrika Selatan memanfaatkan Hari Warisan untuk berkumpul bersama keluarga dan teman dalam acara braai (barbekyu), menjadikannya aspek penting dalam cara modern orang-orang merayakan hari ini.
Makna bagi Afrika Selatan
Hari Warisan tidak hanya menjadi momen untuk menghormati budaya dan sejarah, tetapi juga simbol persatuan di tengah perbedaan. Sebagai negara dengan keberagaman ras, bahasa, dan etnis, Hari Warisan mengajak masyarakat untuk mengenali serta menghargai kekayaan budaya yang dimiliki Afrika Selatan sebagai bangsa yang satu.
Hari Warisan di tahun-tahun lainnya
- 2021 24 September, Jumat
- 2022 24 September, Sabtu
- 2023 24 September, Minggu
- 2024 24 September, Selasa
- 2026 24 September, Kamis