Hari Yerusalem
26 Mei, Senin

Sejarah dan Latar Belakang
Sebelum tahun 1967, Kota Tua Yerusalem, termasuk situs paling suci bagi orang Yahudi yaitu Tembok Barat, berada di bawah kendali Yordania sejak Perang Arab-Israel tahun 1948. Pada Perang Enam Hari, pasukan Israel berhasil merebut wilayah tersebut, dan reunifikasi Yerusalem secara simbolis dan militer dianggap sebagai pencapaian besar bagi negara Israel.
Pada tahun 1968, pemerintah Israel menetapkan Hari Yerusalem sebagai hari libur nasional. Pada tahun 1998, Undang-Undang Hari Yerusalem disahkan oleh Knesset (parlemen Israel), yang secara resmi mengukuhkan status hari libur ini.
Cara Peringatan Hari Yerusalem
Hari Yerusalem diperingati dengan berbagai cara di seluruh Israel, terutama di Yerusalem. Kegiatan utama mencakup:
- Parade "Dance of the Flags" (Tari Bendera), sebuah pawai nasionalis yang diikuti oleh ribuan anak muda yang membawa bendera Israel dan berkeliling Kota Tua Yerusalem, terutama melalui Jalan Jaffa menuju Gerbang Damaskus.
- Upacara resmi pemerintah, sering kali di Tembok Barat, yang dihadiri oleh pejabat publik dan tokoh keagamaan.
- Doa-doa khusus dan pembacaan Mazmur di sinagoga, terutama Mazmur 137 dan 147.
- Pengibaran bendera di berbagai bangunan dan kendaraan di Yerusalem dan sekitarnya.
- Acara pendidikan dan diskusi sejarah untuk mengenang peristiwa reunifikasi.
Kontroversi dan Pandangan yang Berbeda
Hari Yerusalem merupakan topik yang kontroversial, terutama karena status Yerusalem tetap menjadi isu sensitif dalam konflik Israel-Palestina. Banyak warga Palestina melihat peristiwa tahun 1967 bukan sebagai pembebasan, tetapi sebagai awal dari pendudukan. Oleh karena itu, Hari Yerusalem sering dipandang sebagai hari provokatif oleh komunitas Arab dan Palestina, terutama ketika pawai bendera melewati daerah-daerah sensitif seperti Gerbang Damaskus dan sekitar Masjid Al-Aqsa.
Hari Yerusalem merupakan hari libur nasional yang penting bagi sebagian besar masyarakat Israel, karena melambangkan reunifikasi dan kontrol Israel atas kota yang dianggap suci dalam agama Yahudi. Namun, karena kompleksitas politik dan sejarah Yerusalem, hari ini juga menjadi momen dengan dinamika politik dan sosial yang tajam. Meskipun demikian, Hari Yerusalem tetap dirayakan dengan semangat nasionalisme dan spiritualitas oleh banyak warga Israel.