Hari Pemulihan Kedaulatan

28 April, Senin

Hari Pemulihan Kedaulatan
© ShutterStock
Hari Pemulihan Kedaulatan, atau dalam bahasa Jepang dikenal sebagai 主権回復の日 (Shuken Kaifuku no Hi), adalah hari peringatan yang menandai kembalinya kedaulatan Jepang setelah berakhirnya pendudukan Sekutu pasca Perang Dunia II. Hari ini diperingati setiap tanggal 28 April, dan menjadi momen penting dalam sejarah modern Jepang.

Latar Belakang Sejarah
Setelah kekalahan dalam Perang Dunia II pada tahun 1945, Jepang berada di bawah kekuasaan pendudukan militer Sekutu yang dipimpin oleh Amerika Serikat. Masa pendudukan ini berlangsung hingga penandatanganan dan berlakunya Traktat Perdamaian San Francisco (San Francisco Peace Treaty) pada tanggal 28 April 1952. Melalui traktat ini:

- Jepang secara resmi mengakhiri status perang dengan negara-negara Sekutu.
- Jepang mendapatkan kembali kedaulatannya sebagai negara merdeka.
- Masa pendudukan resmi berakhir dan pemerintahan Jepang kembali memiliki kendali penuh atas urusan dalam negerinya (kecuali wilayah Okinawa dan Kepulauan Ryukyu, yang tetap di bawah kekuasaan Amerika Serikat hingga tahun 1972).

Kontroversi dan Perdebatan
Hari Pemulihan Kedaulatan bukanlah hari libur nasional resmi yang dirayakan secara luas oleh rakyat Jepang. Pemerintah Jepang di bawah Perdana Menteri Shinzo Abe mengadakan peringatan resmi pertama pada tahun 2013. Namun, penetapan hari ini sebagai hari peringatan menimbulkan beberapa kontroversi, terutama karena:

- Dianggap menyakitkan oleh warga Okinawa, yang pada tanggal 28 April 1952 justru merasa "terlepas" dari Jepang karena wilayah mereka tetap berada di bawah kontrol Amerika Serikat.
- Menimbulkan perdebatan mengenai nasionalisme dan cara Jepang mengenang masa pendudukan dan kekalahan dalam Perang Dunia II.

Makna Hari Pemulihan Kedaulatan
Meski tidak menjadi hari libur nasional resmi (tidak termasuk dalam "shukujitsu" atau hari libur resmi nasional di Jepang), Hari Pemulihan Kedaulatan memiliki sejumlah makna bagi sebagian masyarakat dan politisi di Jepang:

- Menandai kembalinya kemerdekaan dan pengakuan kedaulatan Jepang di kancah internasional.
- Memberikan kesempatan untuk merefleksikan perjalanan Jepang dari negara yang hancur oleh perang menjadi negara demokratis dan makmur.
- Sarana untuk membahas peran konstitusi pasca-kemerdekaan, terutama Pasal 9 yang mengatur tentang renunsiasi perang.

Peringatan Hari Pemulihan Kedaulatan
Upacara peringatan pertama diadakan oleh pemerintah Jepang pada 28 April 2013 di Tokyo, yang dihadiri oleh Kaisar Akihito dan Permaisuri Michiko, serta berbagai pejabat tinggi negara. Acara ini menjadi simbol penting dalam memori kolektif bangsa, meskipun sikap terhadap perayaan ini sangat beragam di seluruh Jepang.
Hari Pemulihan Kedaulatan – hari tersisa: 9. Buat Hitung Mundur ke Acara

Hari Pemulihan Kedaulatan di tahun-tahun lainnya

Situs ini menggunakan cookies. Dengan terus menggunakan situs web ini, Anda setuju dengan kebijakan kami terkait penggunaan cookie.