Puasa Buddha
11 Juli, Jumat
Pada hari Asalha Puja, umat Buddha di seluruh Thailand berkumpul di wihara untuk melakukan perbuatan baik, seperti memberi persembahan kepada para biksu, mendengarkan khotbah, dan bermeditasi. Hari ini dianggap sebagai salah satu hari paling suci dalam agama Buddha Theravada.
Keesokan harinya setelah Asalha Puja, dimulailah masa Vassa, atau masa puasa musim hujan, yang berlangsung selama tiga bulan. Selama periode ini, para biksu tinggal di satu wihara dan tidak bepergian, kecuali untuk alasan penting. Tradisi ini berasal dari zaman Sang Buddha, ketika para biksu menghindari perjalanan selama musim hujan untuk mencegah kerusakan pada tanaman dan makhluk hidup kecil.
Masyarakat awam juga ikut serta dalam praktik spiritual selama Vassa. Banyak orang memilih untuk menjalani kehidupan yang lebih disiplin, seperti tidak mengonsumsi alkohol, berpantang dari daging, atau meningkatkan praktik meditasi mereka. Beberapa bahkan tinggal di wihara untuk sementara waktu guna memperdalam pemahaman mereka tentang ajaran Buddha.
Perayaan ini juga ditandai dengan prosesi lilin yang disebut <i>Wian Tian</i>, di mana umat berjalan mengelilingi wihara sebanyak tiga kali sambil membawa lilin, bunga, dan dupa sebagai simbol penghormatan kepada Triratna: Buddha, Dhamma (ajaran), dan Sangha (komunitas biksu).
Hari libur Puasa Buddha bukan hanya momen religius, tetapi juga waktu refleksi dan pembaruan spiritual bagi umat Buddha di Thailand. Pemerintah Thailand menetapkan hari ini sebagai hari libur nasional, dan selama perayaan, penjualan alkohol dilarang sebagai bentuk penghormatan terhadap nilai-nilai spiritual yang dijunjung tinggi selama masa ini.