Hari Intifada Zemla
17 Juni, Selasa

Latar Belakang Sejarah
Pada masa itu, Sahara Barat masih berada di bawah kekuasaan kolonial Spanyol. Rakyat Sahrawi mulai menuntut hak mereka untuk menentukan nasib sendiri dan mengakhiri penjajahan. Pada tanggal 17 Juni 1970, ribuan orang Sahrawi berkumpul secara damai di distrik Zemla di kota El Aaiún (ibu kota Sahara Barat) untuk menyuarakan tuntutan mereka.
Namun, demonstrasi damai tersebut dibubarkan secara brutal oleh pasukan kolonial Spanyol. Banyak demonstran ditangkap, disiksa, dan beberapa dilaporkan hilang. Pemimpin gerakan, Muhammad Bassiri, ditangkap dan sejak saat itu tidak pernah terlihat lagi. Ia diyakini telah dibunuh oleh pihak berwenang Spanyol.
Makna Hari Intifada Zemla
Hari Intifada Zemla memiliki makna yang sangat mendalam bagi rakyat Sahrawi karena:
- Menandai awal dari perjuangan nasional Sahrawi untuk kemerdekaan.
- Menghormati pengorbanan para martir yang gugur dalam memperjuangkan hak-hak mereka.
- Menjadi simbol perlawanan terhadap kolonialisme dan penindasan.
- Menginspirasi terbentuknya gerakan pembebasan yang lebih terorganisir, yaitu Polisario Front, yang didirikan pada tahun 1973.
Perayaan dan Peringatan
Setiap tahun pada tanggal 17 Juni, rakyat Sahrawi memperingati Hari Intifada Zemla dengan berbagai kegiatan, seperti:
- Upacara penghormatan kepada para martir.
- Pidato politik dan diskusi tentang perjuangan kemerdekaan.
- Pertunjukan budaya dan seni tradisional Sahrawi.
- Aksi solidaritas dari komunitas internasional yang mendukung hak rakyat Sahrawi untuk menentukan nasib sendiri.
Kesimpulan
Hari Intifada Zemla bukan hanya sekadar hari libur, melainkan momen penting dalam sejarah perjuangan rakyat Sahrawi. Ia menjadi simbol keberanian, keteguhan, dan semangat untuk meraih kemerdekaan dan keadilan. Peringatan ini terus mengingatkan dunia akan konflik yang belum terselesaikan di Sahara Barat dan pentingnya dukungan terhadap hak asasi manusia dan penentuan nasib sendiri.