Hari Gawai Dayak

1 - 2 Juni, Minggu – Senin

Sarawak

Hari Gawai Dayak
© ShutterStock
Hari Gawai Dayak adalah hari libur budaya yang dirayakan oleh masyarakat Dayak di Malaysia, khususnya di negara bagian Sarawak dan sebagian wilayah Kalimantan di Indonesia. Perayaan ini merupakan bentuk penghormatan dan rasa syukur kepada Tuhan atas hasil panen yang melimpah serta sebagai momen untuk mempererat tali persaudaraan antar komunitas Dayak.

Asal Usul dan Makna
Kata "Gawai" berasal dari bahasa Iban yang berarti "festival" atau "perayaan". Hari Gawai pertama kali dirayakan secara resmi pada 1 Juni 1965 di Sarawak, Malaysia, sebagai pengakuan terhadap budaya dan tradisi masyarakat Dayak. Sejak saat itu, tanggal 1 Juni ditetapkan sebagai hari libur umum di Sarawak untuk memperingati Hari Gawai Dayak.

Perayaan ini memiliki makna spiritual dan sosial yang mendalam. Selain sebagai ungkapan syukur atas panen, Hari Gawai juga menjadi waktu untuk memohon berkah bagi musim tanam berikutnya, serta mengenang leluhur dan memperkuat identitas budaya Dayak.

Tradisi dan Perayaan
Perayaan Hari Gawai biasanya berlangsung selama beberapa hari dan melibatkan berbagai kegiatan adat dan budaya. Beberapa tradisi yang umum dilakukan antara lain:

- Pembersihan rumah panjang (rumah tradisional Dayak) dan persiapan makanan khas.
- Upacara adat seperti "miring" (ritual persembahan kepada roh leluhur).
- Tarian tradisional seperti tarian ngajat yang diiringi musik gong dan sape (alat musik petik khas Dayak).
- Pakaian adat Dayak yang penuh warna dan hiasan manik-manik serta bulu burung enggang.
- Minuman tradisional tuak (arak beras) yang disajikan kepada tamu sebagai simbol keramahan.
- Kegiatan sosial seperti kunjung-mengunjungi antar keluarga dan komunitas.

Makna Sosial dan Budaya
Hari Gawai Dayak bukan hanya sekadar perayaan panen, tetapi juga menjadi simbol kebanggaan dan pelestarian budaya Dayak. Melalui perayaan ini, generasi muda diajarkan untuk menghargai warisan leluhur dan menjaga identitas budaya mereka di tengah arus modernisasi.

Di era sekarang, Hari Gawai juga menjadi daya tarik wisata budaya yang menarik banyak pengunjung lokal maupun mancanegara. Pemerintah daerah dan komunitas adat sering mengadakan festival budaya, pameran kerajinan tangan, dan pertunjukan seni untuk memperkenalkan kekayaan budaya Dayak kepada dunia luar.

Hari Gawai Dayak adalah perayaan penting yang mencerminkan kekayaan budaya, spiritualitas, dan solidaritas masyarakat Dayak. Melalui tradisi dan upacara yang dijalankan, Hari Gawai menjadi sarana untuk melestarikan nilai-nilai luhur dan memperkuat jati diri masyarakat adat di tengah perkembangan zaman.
Hari Gawai Dayak – hari tersisa: 276. Buat Hitung Mundur ke Acara

Hari Gawai Dayak di tahun-tahun lainnya

Situs ini menggunakan cookies. Dengan terus menggunakan situs web ini, Anda setuju dengan kebijakan kami terkait penggunaan cookie.