Hari Nakba
15 Mei, Kamis
Latar Belakang Sejarah
Pada 14 Mei 1948, Israel memproklamasikan kemerdekaannya. Keesokan harinya, pada 15 Mei, meletus perang antara Israel dan negara-negara Arab tetangga. Dalam konflik tersebut:
- Sekitar 700.000 warga Palestina menjadi pengungsi, meninggalkan rumah dan desa mereka
- Lebih dari 400 desa Palestina dihancurkan atau dikosongkan
- Banyak pengungsi tidak pernah kembali ke tanah asal mereka dan hingga kini masih tinggal di kamp-kamp pengungsi di wilayah seperti Tepi Barat, Jalur Gaza, Lebanon, Suriah, dan Yordania
Cara Peringatan Hari Nakba
Hari Nakba biasanya diperingati dengan berbagai cara yang bersifat damai, kultural, dan politis:
- Aksi damai dan demonstrasi di kota-kota besar, terutama di Tepi Barat, Gaza, dan komunitas diaspora
- Pameran foto dan seni yang menggambarkan kehidupan Palestina sebelum dan sesudah 1948
- Ceramah dan diskusi publik tentang sejarah, hak pengungsi, dan kondisi saat ini
- Doa dan upacara peringatan untuk mengenang mereka yang kehilangan nyawa atau tanah
Makna Kontemporer
Bagi banyak warga Palestina, Hari Nakba bukan sekadar peringatan sejarah, tetapi juga simbol perjuangan yang terus berlangsung untuk pengakuan, keadilan, dan hak untuk kembali ke tanah leluhur. Hari ini juga menjadi pengingat akan dampak berkepanjangan dari konflik dan pentingnya penyelesaian yang adil bagi semua pihak.
Kontroversi dan Perspektif Berbeda
Hari Nakba memiliki makna yang sangat berbeda tergantung dari perspektif:
- Bagi warga Palestina, itu adalah simbol kehilangan, trauma, dan ketidakadilan sejarah
- Bagi banyak warga Israel, 15 Mei bertepatan dengan momen kemerdekaan dan pembentukan negara yang dianggap sebagai pencapaian historis
Kenapa Hari Ini Penting?
Hari Nakba penting karena:
- Menyuarakan hak-hak pengungsi Palestina yang belum diselesaikan hingga kini
- Menumbuhkan kesadaran global akan narasi sejarah yang berbeda
- Mendorong dialog dan resolusi damai berbasis pengakuan hak dan martabat manusia