Upacara Royal Pahoty
9 Mei, Jumat
Pada hari pertama, masyarakat berkumpul di alun-alun utama istana untuk menyaksikan prosesi pembukaan. Raja dan keluarga kerajaan mengenakan pakaian adat berhiaskan emas dan permata, menaiki tandu yang diusung oleh para prajurit istana. Mereka diiringi oleh tabuhan genderang dan tiupan seruling bambu yang khas. Prosesi ini melambangkan perjalanan spiritual menuju kesucian dan restu dari leluhur.
Hari kedua diisi dengan berbagai pertunjukan budaya dan kompetisi tradisional. Penduduk desa dari seluruh penjuru kerajaan datang untuk menampilkan tarian daerah, musik rakyat, dan permainan tradisional seperti balap kerbau hias dan lomba panjat pinang. Di malam hari, diadakan pertunjukan wayang kulit yang menceritakan kisah-kisah kepahlawanan nenek moyang kerajaan.
Puncak acara terjadi pada hari ketiga, ketika para pendeta kerajaan memimpin ritual persembahan di Kuil Agung Pahoty. Persembahan berupa hasil bumi, bunga, dan dupa disusun dalam bentuk piramida dan dibawa ke altar utama. Dalam suasana hening dan khidmat, doa-doa dipanjatkan untuk memohon kesuburan tanah dan keselamatan rakyat. Setelah ritual selesai, masyarakat bersama-sama menikmati jamuan besar yang disebut “Pesta Rakyat Pahoty”, di mana makanan khas seperti nasi daun rempah, sup akar pahoty, dan minuman fermentasi bunga disajikan secara gratis.
Upacara Royal Pahoty bukan hanya sekadar hari libur, tetapi juga menjadi simbol persatuan dan identitas budaya masyarakat Tembalun. Perayaan ini memperkuat ikatan antara rakyat dan kerajaan serta menjaga warisan leluhur agar tetap hidup di tengah arus modernisasi.